Nias Selatan, zonanasional.id – 16 April 2025 – Sebuah kisah haru dan penuh perjuangan datang dari Dusun Hiladaura, Desa Hilifadolo, Kecamatan Lolowau, Kabupaten Nias Selatan. Seorang anak yatim piatu bernama Andrianus Buulolo harus menjalani kehidupan yang sangat berat di usianya yang masih belia.
Andrianus, seorang siswa aktif di SMP Negeri 1 Lolowau, setiap harinya harus membagi waktu antara belajar dan bekerja. Pagi hari sebelum berangkat ke sekolah, ia mengurus abangnya yang lumpuh total. Setelah pulang sekolah, ia melanjutkan aktivitas dengan menderes karet demi mencukupi kebutuhan sehari-hari mereka.

Andrianus Buulolo, seorang anak yatim piatu yang kini menjadi tulang punggung keluarga, merawat saudara laki-lakinya yang tidak dapat bergerak dan menggantikan peran kedua orang tuanya yang telah tiada.
Kondisi ini telah berlangsung sejak Andrianus kehilangan kedua orang tuanya, dan terus berlanjut hingga saat ini tanpa adanya bantuan yang memadai dari pihak manapun.
Perjuangan ini berlangsung di Dusun Hiladaura, Desa Hilifadolo, Kecamatan Lolowau, Kabupaten Nias Selatan, salah satu daerah pedalaman yang belum sepenuhnya tersentuh fasilitas dan perhatian sosial secara menyeluruh.
Kisah ini menjadi sorotan karena mencerminkan kondisi sosial yang memprihatinkan. Masyarakat setempat sangat berharap adanya kepedulian dari Pemerintah Daerah Kabupaten Nias Selatan, khususnya dalam membantu meringankan beban hidup Andrianus dan abangnya yang lumpuh.
Kisah ini terungkap dari hasil wawancara eksklusif wartawan ZonaNasional biro Kepulauan Nias, Lemaaro Ndruru, yang menyampaikan secara langsung kondisi Andrianus kepada redaksi. Ia juga menyampaikan harapan dari masyarakat agar Pemerintah memberikan bantuan pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan pokok kepada Andrianus Buulolo.
Kami mengajak semua pihak, baik Pemerintah Daerah, Lembaga Sosial, maupun masyarakat luas, untuk membuka mata dan hati terhadap realita ini. Saatnya memberi perhatian dan bantuan nyata bagi anak-anak yang hidup dalam kondisi darurat kemanusiaan seperti yang dialami Andrianus.
Lemaaro Ndruru