Kapolda Gorontalo Hadiri Doa Syukuran Lebaran Ketupat dan Halal Bihalal, Wujudkan Kebersamaan dan Kesejahteraan Masyarakat.

Gorontalo, zonanasional.id – Dalam rangka merayakan hari raya Idul Fitri 1446 H, Kapolda Gorontalo, Irjen Pol. Drs. R. Eko Wahyu Prasetyo, S.H, menghadiri acara Doa Syukuran Lebaran Ketupat dan Halal Bihalal yang diselenggarakan oleh Gubernur Gorontalo, Dr. Ir. H. Gusnar Ismail, MM.

Acara ini berlangsung di halaman Masjid Al-Maghfirah, Desa Reksonegoro, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo, dan dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat serta warga setempat dari wilayah Jaton.

Lebaran Ketupat dirayakan sebagai bentuk apresiasi untuk umat Muslim yang telah menjalankan puasa Syawal setelah puasa bulan Ramadhan. Tradisi ini juga melambangkan kebersamaan dan kasih sayang antar masyarakat.

Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat, termasuk:

• Gubernur Gorontalo: Dr. Ir. H. Gusnar Ismail, MM
• Wakil Gubernur Gorontalo: Dra. Ida Syahida Rusli Habibi, MH
• Danrem 133/NW: Brigjen TNI Hari Pahlawantoro, S.Sos
• Tokoh Masyarakat Jaton: Mohamad Wonopati, Imam Masjid Al-Maghfirah

“Keberhasilan tidak dapat dicapai sendirian, tetapi dengan kebersamaan dan kerja sama, kita dapat mencapai kesuksesan yang lebih besar.” Ungkapnya.

Gubernur Gorontalo menekankan pentingnya menjaga kebersamaan dalam menghadapi tantangan pembangunan daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kapolda Gorontalo, Irjen Pol. Drs. R. Eko Wahyu Prasetyo, S.H, berharap agar kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan untuk memperkuat rasa persatuan dan kebersamaan antar masyarakat.

Doa syukuran sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat selama bulan Ramadan, Halal Bihalal untuk mempererat kebersamaan antar masyarakat serta Pemberian santunan kepada anak-anak yatim dan fakir miskin

Acara Doa Syukuran Lebaran Ketupat dan Halal Bihalal di Gorontalo merupakan kegiatan yang sangat penting untuk memperkuat rasa persatuan dan kebersamaan antar masyarakat. Dengan kegiatan seperti ini, kita dapat terus menjaga kebersamaan dan persatuan dalam masyarakat.(Yohanes lamara/red)